Senin, 04 Januari 2010

Prestasi Muhammad: Surga

Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi, Aku telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang beriman dan beramal saleh, kesenangan-kesenangan yang tak pernah terlihat mata dan tak pernah didengar telinga serta tak pernah terlintas dalam hati manusia (Ibnu Jarir dari Anas ra). Namun hadits ini adalah jiplakan Muhammad dari Injil (Kitab 1 Korintus 2:9), yang membuktikan bahwa ia sering dengar-dengaran apa yang di ucapkan oleh orang-orang Nasrani.

Tetapi lagi-lagi Muhammad yang mengambil keuntungan paling besar di surga. Karena Muhammad mengklaim: “Aku adalah orang pertama yang mengetuk pintu-pintu surga.” (Ibn Katsir, an-Nihayah, II, p 213). Disamping itu sebagai orang pertama yang masuk surga, Muhammad juga mengharapkan posisi tertinggi di surga, nabi berkata: “Wasilah adalah tempat tertinggi di surga yang dapat dicapai hanya oleh satu orang, dan aku harap akulah orang yang satu itu.” (HR Muslim, diriwayatkan Abd Allah ibn Amir ibn al-Ash).

Terutama para sahid/martir yang akan menikmati surga.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menggambarkan tingkatan-tingkatan surga:
Surga itu ada seratus tingkat, jarak setiap tingkat sama dengan jarak antara langit dan bumi.

Al Qur’an

Al Qur’an adalah kitab yang paling unik, dalam arti kata tidak ada contoh serupa yang ada di dunia. Lihat saja susunannya, bab per bab (yang disebut Surat) yang sangat acak, non-kronologi bahkan sepertinya anti-kronologi, sulit ditemukan tema intinya. Sedangkan isinya (yang disebut Ayat) banyak melompat-lompat, berulang dengan ayat surat lainnya, dan sulit dicernakkan, karena begitu banyak disharmoni dan inkonsistensinya. Tetapi Kitab ini dianggap oleh Muslim sebagai buku suci yang paling sempurna di dunia. Dipercaya setiap kata dan hurufnya adalah total wahyu suci yang tidak mengandung kelemahan atau kesalahan terkecilpun. Sebab ia bukan ditulis oleh manusia, tetapi perwahyuan oleh Allah yang Maha Tahu dan Maha Kuasa, sejak semula tanpa awalnya. Walau Maha Sempurna, namun diakui bahwa sebagian dari ayat-ayatnya sempat dibatalkan dan diganti baru (nasakh dan mansukh) oleh yang punya wahyu itu sendiri. Dengan perkataan lain, wahyu Allah yang lebih baik perlu menggantikan wahyu yang kurang baik, supaya tuntas sempurna.

Kitab ini seluruh isinya di-klaim (tanpa bukti independen) disampaikan oleh tiga sosok oknum yang berlainan zatnya, yaitu manusia Muhammad yang mengatas namakan malaikat yang mengatas namakan Allah, dan ditulis oleh sahabat Nabi semuanya secara cicilan selama 23 tahun. Karena ini merupakan hasil rangkuman dari 3 atau 4 mulut, maka ia berakhir dengan tidak jelas siapa sejatinya yang berkata. Muhammad, Malaikat atau Allah-kah yang berkata.

Untuk menghindari kebingungan itu, Montgomery Watt menahan diri dengan cara membakukan istilah: Al Qur’an berkata! Keunikan dan keanehan semua itu tidak mengapa, orang boleh percaya atau tidak percaya. Tetapi yang paling merisaukan dari keunikan Al Qur’an adalah kenyataan bahwa ia adalah satu-satunya Kitab Suci didunia yang isinya men-salah-salahkan Kitab Suci orang lain, Nabi dan Tuhan orang lain, serta men-salah-salahkan agama dan kekafiran komunitas lainnya, semuanya tanpa sedikitpun menyertakan bukti penunjang! Bahkan sampai memerintahkan memerangi, melaknati dan membunuhi orang-orang lain tersebut. Perlukah kebenaran intrinsik Al Qur’an – dan bukan pembenarannya – dibuktikan dengan men-salah-salahkan Kitab Suci agama lain dan memerangi penganutnya?

Kaum Muslimin yang mula-mula terpencar-pencar di pelbagai daerah. Mereka memiliki naskah ayat-ayat Al Qur’an yang susunan surat-suratnya berlainan, bahkan susunan ayat-ayat-nyapun masing-masing tidak sama. Terdapat pula perbedaan-perbedaan ejaan dan isi diantara mereka. Hal ini merupakan akibat dari cara Jibril menurunkan 6 ribuan ayat-ayatNya secara cicilan selama 23 tahun kenabian Muhammad.

Total Kontroversial

Banyak sekali kisah yang serampangan tanpa bobot teologi sedikitpun ditampilkan dalam Al Qur’an. Antara lain dongeng-dongeng tersebut dibawah ini dipercaya sebagai firman Allah:

- Bahwa jin-jin yang menakjubkan mengisi lembar-lembar Al Qur’an (Surat Al Jin 72).
- Onta betina yang melompat keluar dari sebuah batu, lalu menjadi seorang nabi (Surat 7:73-77, 85; 91:14; 54:29).
- Kisah mengenai seluruh penduduk desa yang berubah menjadi monyet-monyet karena mereka melanggar hari Sabat yaitu bekerja mencari ikan pada hari Sabat (Surat 2:65; 7:163-166).
- Kisah 7 orang beserta hewan-hewan mereka telah tidur di sebuah gua selama 309 tahun kemudian bangun kembali dalam keadaan sehat walafiat (Surat 18:9-26).
- Kisah 4 ekor burung yang mati kemudian dapat hidup kembali terbang atas panggilan Ibrahim (Surat 2:60).


Masalah riba.
Muhammad melarang orang mengambil bunga atas semua uang yang dipinjamkan, terutama kepada sesama Muslim. Muhammad mengutuk riba dalam Al Qur’an. (Surat 2:275 ff; 3:130; 4:161; 30:39).